Tanggal posting, 30 August 2024
Produksi kopi Indonesia turun pada 2023 setelah sempat menunjukkan pertumbuhan positif dalam lima tahun terakhir. Penurunan produksi justru berbarengan dengan meningkatnya konsumsi kopi di Indonesia.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi nasional mencapai puncaknya pada 2022 dengan 771 ribu ton, namun menurun menjadi 756,1 ribu ton pada 2023. Penurunan produksi ini berdampak signifikan pada pasar kopi global, mendorong kenaikan harga kopi di berbagai wilayah.
Merujuk data Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) USDA, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke lima di dunia dengan total kontribusi sekitar 5%. Indonesia hanya kalah dari Brazil, Vietnam, Colombia dan Ethopia.
Penurunan produksi kopi di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perubahan iklim yang menyebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan yang terlalu lebat atau musim kering yang berkepanjangan, telah memengaruhi hasil panen. Selain itu, adanya serangan hama dan penyakit tanaman, serta kurangnya peremajaan tanaman kopi yang sudah tua, turut berkontribusi pada turunnya jumlah produksi.
Sementara itu, data ekspor kopi juga menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Pada 2023, volume ekspor kopi turun drastis menjadi 276.335,2 ton dari 433.881,1 ton pada tahun sebelumnya.
Meskipun terjadi penurunan volume, nilai ekspor atau FOB (Free on Board) tetap tinggi, mencapai US$ 916,5 juta atau sekitar Ep 14,19 triliun. Hal ini mencerminkan lonjakan harga kopi di pasar internasional sebagai dampak dari terbatasnya pasokan akibat penurunan produksi.
Jumlah Ekspor Kopi
Kenaikan harga kopi ini menimbulkan dampak beragam di pasar. Di satu sisi, petani kopi yang masih mampu menghasilkan panen berkualitas mendapatkan keuntungan dari harga jual yang lebih tinggi. Namun di sisi lain, pelaku industri hilir seperti pabrik pengolahan kopi dan konsumen akhir menghadapi peningkatan biaya produksi dan harga jual yang lebih tinggi.
Penurunan produksi ini juga terjadi di tengah kenaikan konsumsi kopi dalam negeri. Data USDA menunjukkan konsumsi kopi Indonesia akan meningkat menjadi 4,79 juta bags of coffee pada 2023/2024.
Konsumsi kopi Indonesia (60 kg bags of Coffee)
Survei Snapchart pada September 2023 juga menunjukkan tingginya konsumsi kopi masyarakat Indonesia.
Survei yang melibatkan 4.538 responden menunjukkan 79% masyarakat Indonesia minum kopi setidaknya sekali dalam sehari, terutama di pagi hari,
Mayoritas responden mengaku bahwa mereka biasanya menghabiskan uang mereka untuk membeli kopi dengan harga terjangkau (sekitar Rp 6.000 - Rp 20.000), dan mereka sering membeli kopi sederhana dalam bentuk bubuk/bubuk dalam kemasan kecil/sachet dalam jumlah kecil. pertokoan (warung)/ minimarket /supermarket.
Tantangan Komoditas Kopi di Indonesia
Merujuk data Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mengekspor baik jenis kopi Arabika dan Robusta. Kopi produksi Indonesia seperti Kopi Gayo, Toraja, Madheling, dan Java jadi jenis kopi paling digemari di pasar dunia.
Kopi juga menjadi tulang punggung pendapatan masyarakat Indonesia. Sekitar 16,15% Produk Domestik Bruto (PDB) penduduk Indonesia menggantungkan hidup dari perkebunan kopi. Perkebunan kopi juga memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani kopi di Indonesia.
Namun, produktivitas kopi Indonesia justru masih tergolong rendah yakni menghasilkan 780 kg/ha. Bandingkan dengan Brazil (7000 kg/ha) dan Vietnam (3500 kg/ha).
Pasokan kopi juga seringkali tidak terjaga secara stabil, dan jalinan pasokannya kurang efisien. Hasil dari proses pengolahan dan kegiatan industri adalah variasi kualitas kopi yang tidak selalu konstan, dengan tambahan kerumitan pada jalur distribusinya.
Dalam jangka panjang, jika tren penurunan produksi ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi yang tepat, seperti perbaikan teknik budidaya dan penanganan iklim ekstrem, Indonesia mungkin menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemasok utama kopi dunia.
Penurunan produksi di tengah kenaikan konsumsi juga bisa membuat impor kopi meningkat.
Dengan harga kopi yang terus merangkak naik, keberlanjutan industri kopi Indonesia dan kesejahteraan para petaninya menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan pelaku industri.
TAGAR: #SuksesExpor #UMKM #umkmkopitu #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #YoyokPitoyo #KOPITU #G20 #Viral
Facebook : https://www.facebook.com/kopitupusat
Grup Facebook : https://www.facebook.com/groups/656213288473045/
Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil
Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/
Tik-Tok : https://www.tiktok.com/@kopitujaya2022
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/